:D

Rabu, 17 April 2013

Laporan Penggunaan Mikroskop





1.        Judul        : Penggunaan Mikroskop
2.        Tujuan      :
·         Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
·         Menentukan luas bidang pandang mikroskop
·         Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop
3.        Dasar Teori
Keterbatasan kemampuan panca indera manusia dalam melakukan pengamatan terhadap obyek yang sangat halus adalah kemampuan daya pisah. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu alat bantu yang mampu untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop ialah instrumen yang paling bermanfaat dan paling banyak digunakan di laboratorium mikroskopi.
Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat, mengharuskan manusia untuk membuat alat yang dapat membantu dalam mengamati benda atau organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Salah satu alat bantu yang sering   digunakan dalam pengamatan dalam bidang biologi  adalah mikroskop dalam bahasa latin, mikro berarti kecil, dan scopium yaitu  penglihatan. (Ika, 2009)
Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati obyek yang sangat halus yang tidak tampak jika dilihat dengan mata telanjang. Mkroskop memungkinkan perbesaran dalam kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Perbesaran terbatas oleh daya pisah sautu mikroskop yaitu kemampuannya. (Faradiaz, 1992, 36)
 Mikroskop dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
·         Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang mempunyai perbesaran maksimum 1000x. Perbesaran terbatas oleh daya pisah suatu mikroskop yaitu kemampuannya untuk mengahasilkan bayangan berlainan dari dua obyek yang berdekatan.
·         Mikroskop Ultraviolet
Cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripoda cahaya yang dapat dilihat. Penggunaan chaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat daripada mikroskop biasa.

·         Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri atau virus) dalam jaringan.
·         Mikroskop Medan – Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop.
(Volk, 1993, 26)
·         Mikroskop fase kontras
Dilengkapi dengan diafragma yang khusus yaotu diafagma dengan celah berbentuk cincin dan lensa obyektifnya dilengkapi lempeng difraksi, sehingga perbedaan indeks bias yang kecil dapat terlihat.
·         Mikroskop Elektron
Mikroskop ini perbesaran yang dapat dicapai sedikitnya 10.000 - 30.000 kali atau lebih, sehingga dapat dipakai untuk melihat molekul-molekul protein, virus, bakteriophage, struktur dalam bakteri.
(Jutono, 1980, 19)
Komponen – komponen mikroskop terdiri atas bagian optik dan bagian mekanis.
a)                   Bagian Optik
·       Cermin                        :
Digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan                                         memantulkannya pada kondensor
·       Lensa Kondensor        :
Terdiri atas lensa kompleks dan digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang terpantul atas terbias dari cermin.
·       Lensa Obyektif           :
Terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah menembus spesimen yang diamati, sehingga terbentuk bayangan dari materi tersebut
·       Lensa Okuler               :
Terdiri atas lensa kompleks, menerima bayangan semu dan terbalik.
·       Diafragma                   :
Mengatur banyaknya cahaya mengenai spesimen
(Nasir, 1993,6)
·       Reflektor                     :
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya daricermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahayayang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. (Ahastaman,2011)
b)                  Bagian Mekanis
·       Tabung Mikroskop      :
Berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·       Kaki Mikroskop          :
Berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·       Makrometer (Pemutar Kasar)  :
Berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
·       Mikrometer (Pemutar Halus)  :
Berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, danbentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·       Revolver                      :
Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·       Meja Mikroskop          :
Sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·       Penjepit Kaca              :
Berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
(Ahastaman, 2011)
Agar pengamatan yang kita lakukan dapat memperoleh hasil daya pisah yang maksimal, maka kita perlu memperhatikan cara menggunakan mikroskop supaya pencahayaannya maksimal caranya yaitu:
1)      Menancapkan kabel pada mikroskop dan sumber listrik.
2)      Menekan tombol "ON" sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu dapat diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop.
3)      Menggeser tuas diafragma dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar diperoleh pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.
4)      Memasang preparat pada meja benda.
5)      Pada saat mengamati obyek, memulai dengan perbesaran lemah (4 x 10) dengan cara memutar sekrup kasar mikroskop.
6)      Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler. Penambahan ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
7)      Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran lemah akan menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan menggeser sekrup halus. Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika memperjelas obyek. Penggunaan sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang sedang diamati. (Shofyan, 2011)
Dalam mengoperasikan mikroskop terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar kondisi mikroskop tetap aman, antara lain;
1)      Memengang erat-erat mikroskop denganm satu tangan dan tangan yang lain untuk menyangga kaki mikroskop, dan harus dalam posisi tegak
2)      Meja preparat harus tetap horizontal untuk mencegah jatuhnya preparat
3)      Membersihkan lensa hanya dengan kertas/kain khusus untuk lensa
4)      Membiasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat
5)      Seterlah menggunakan mikroskop, memutar pengatur kasar agar terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop
6)      Mengatur posisi cermin dalam posisi tegak.
7)      Membersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan membersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue
8)      Menyimpan mikroskop dalam lemari yang telah diberi pengatur suhu.
(Tim Dosen Pembina, 2012, 3)
4.        Alat dan Bahan
4.1  Alat
a.       Mikroskop
b.      Gelas Obyek dan gelas penutup
4.2  Bahan
a.       Potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” atau “b”




5.        Langkah Kerja

6.        Hasil Pengamatan
6.1  Pengamatan potongan kertas bertuliskan huruf “p” atau “b”
Potongan kertas yang bertuliskan huruf “p” setelah diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4 x menjadi huruf “d” dengan sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Gambar:
Pengamatan pada huruf “p”                      Pengamatan pada huruf “b”













p
 

d
 

b
 

q
 






 


                                                                                                                                                       
Perubahan arah bayangan ketika preparat digerser:
·         Jika preparat digeser ke kanan bayangannya ke kiri
·         Jika prepaat digeser ke kiri bayangannya ke kanan
·         Jika preparat digeser ke depan bayangannya ke belakang
·         Jika preparat digeser ke belakang bayangannya ke depan
6.2  Pada pengamatan mengukur luas bidang pandang
·         Pada saat preparat digeser ke arah kiri hingga bayangan terletak pada batas akhir, menunjukan skala 142 mm
·         Pada saat preparat digeser ke arah kanan hingga bayangan terletak pada batas akhir, menunjukan skala 136 mm
·         Pada saat preparat dieser ke arah belakang hingga bayangan terletak pada batas akhir, menujukan skala 27 mm
·         Pada saat preparat digeser ke arah depan hingga bayangan terletak pada batas akhir, menunjukan skala 21 mm
Sehingga dapat dihitung luas bidang pandangnya dengan rumus:
Pada saat digeser ke arah kiri – kanan:
d1  = 142mm – 136mm                 r1 = ½ d
= 6mm                                     r1 = ½ 6
                                                r1 = 3 mm
                   L = Ï€ r2    
                      = 3,14 . 32
                            = 28,26 mm2
                  


                   Pada saat digeser ke arah depan – belakang:
     d1= 27mm – 21mm                             r1 = ½ d
   = 6mm                                              r1 = ½ 6
                                                            r1 = 3 mm
                   L = Ï€ r2    
                      = 3,14 . 32
                            = 28,26 mm2
7.        Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Dengan adanya mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak dapat tampak dengan mata.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya mikroskop dibedakan menjadi, mikroskop diseksi yang mana digunakan untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler serta binokuler digunakan untuk melihat bagian dalam sel. Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa yaitu lensa okuler sedangkan, mikroskop binokuler memiliki dua lensa okuler.
Pada praktikum kali ini, mengamati sifat-sifat bayangan pada huruf “p” adan “b”, mengetahui komponen komponen pada mikroskop dan mengukur luas bidang pandang dengan menggunkakan mikroskop binokuler.
Dalam hasil pengamatan kali ini huruf “p” ketika diamati menggunakan mikroskop terlihat menjadi “d” dan pada huruf “b” terlihat menjadi huruf “q”. hal ini disebabkan karena kedua lensa yaitu lensa okuler dan lensa obyektif merupakan lensa cembung. Lensa obyektif mempunyai sifat nyata, terbalik, diperbesar sedangkan lensa okuler mempunyai sifat maya, terbalik, diperbesar.
Hal ini dipengaruhi oleh perbesaran suatu mikroskop, yang mana merupakan hasil dari dua sistem lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler yang terletak dibagian atas didekat mata. Lensa obyektif bekerja mengatur fokus sinar lampu pada obyek yang ditempatkan dibelakang titik fokus F1 dan memperbesar obyek sehingga mengahasilkan bayangan nyata yang diproyeksikan pada bidang fokal dari lensa okuler. Bayangan nyata yang terletak didepan titik fokal F1 dari lensa okuler diperbesar oleh lensa okuler sehingga membentuk bayangan semu (maya) yang mana dapat dilihat oleh mata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa total pembesaran merupakan hasil dari pembesaran lensa okuler dan lensa obyektif. Sehingga pada mikroskop cahaya, mempunyai sifat bayangan sementara yaitu semu, terbalik, diperbesar.
Ketika menggeser preparat dari kiri ke kanan pergeseran bayangan menjadi ke arah kiri, sedangkan saat menggeser preparat dari kanan ke kiri pergeseran bayangannya menjadi ke arah kanan. Begitu pula apabila kita menggeser preparat dari depan ke belakang pergeserannya menjadi ke depan dan ketika menggeser preparat dari belakang ke depan pergeseran bayangan menjadi ke depan. Hal ini membuktikan bahwa pergerakan bayangan berlawanan dengan arah pergerakan preparat.
Mengukur Luas bidang pandang
Pada saat menghitung luas bidang pandang pada mikroskop, kita harus memperhatikan meja obyek atau meja mikroskop yang mana terdapat skala yang terletak di sisi kiri dan di sisi belakang dimana skala ini menentukan dua sumbu. Skala tersebut menunjukkan angka yang dihasilkan oleh bayangan batas terakhir huruf terlihat ketika menggeser meja mikroskop dengan menggunakan pemutarnya. Dengan menggeser meja preparat ke arah kiri sampai batas terakhir huruf terlihat, arah bayangannya ke arah kanan dan skala akan menunjukkan angka yang terbentuk. Apabila kita menggeser meja preparat ke arah kanan, bayangannya ke arah kiri sehingga didapatkan skala yang ditunjukan oleh terbentuknya bayangan tersebut. Pada saat menggeser meja preparat ke arah depan, bayangan yang diperoleh yaitu ke arah belakang sehingga didapatkan skala yang ditunjukan oleh terbentuknya bayangan tersebut. Begitu juga apabila meja mikroskop digeser ke arah belakang, maka bayangan yang terbentuk berada di arah depan, sehingga diperoleh skala yang ditunjukan oleh terbentuknya bayanagan tersebut.
Setelah mendapatkan skala dari batas kanan, kiri, depan dan belakang, kita menghitung selisihnya untuk mendapatkan diameter. Batas kanan dengan kiri dihitung selisihnya yang mana nantinya akan mendapat d1, begitu pula dengan batas depan dan belakang dihitung pula selisihnya dan akan mendapatkan d2. Setelah mendapatkan diameter dari arah kanan-kiri dan depan-belakang, kita dapat mencari jari-jari, yang mana jari-jari akan dibutuhkan untuk menghitung luas bidang pandang dengan menggunakan rumus:
 
Dimana, π sudah menjadi ketentuan yaitu 3,14.


8.        Kesimpulan dan Saran
a.       Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1)        Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telajang
2)        Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop dibedakan menjadi dua yaitu
·         mikroskop monokuler, hanya memiliki satu lensa okuler
·         mikroskop binokuler, memiliki dua lensa okuler
3)        Komponen – komponen mikroskop terdiri atas bagian optik dan bagian mekanis.
c)      Bagian Optik

·      Cermin
·      Lensa Kondensor
·      Lensa Obyektif
·      Lensa Okuler
·      Diafragma
·      Reflektor

d)     Bagian Mekanis

·      Tabung Mikroskop
·      Kaki Mikroskop
·      Makrometer(Pemutar Kasar)
·      Mikrometer(Pemutar Halus)
·      Revolver
·      Meja Mikroskop
·      Penjepit Kaca

4)        Sifat banyangan yang terbentuk:
Pada lensa okuler    : Maya, terbalik, diperbesar
Pada lensa obyektif            : Nyata, terbalik, diperbesar
5)        Total pembesaran merupakan hasil dari pembesaran lensa obyektif dan lensa okuler, sehingga bayangan yang terbentuk pada mikroskop adalah Maya, terbalik dan diperbesar
6)        Memperhatikan cara menggunakan mikroskop yang sistematis ialah penting agar diperoleh daya pisah yang maksimal.
b.      Saran
·         Diperlukannya ketelitian pada saat melakukan pengamatan
·         Pemahaman cara kerja dan penggunaan mikroskop penting untuk dilakukan



DAFTAR PUSTAKA

Ahastaman. 2011. FUNGSI MIKROSKOP. http://www.slideshare.net/ahastaman/fungsi-mikroskop. (di akses 13 oktober 2012)

Faradiaz, Srikandi, 1992. MIKROBIOLOGI PANGAN 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka             Utama.

Ika, 2009. PENGERTIAN MIKROSKOP. http://ikamada-ipa.blogspot.com/2011/09/laporan-praktiku m-biologi-pertama.html. (di akses 20 oktober 2012)

Jutono dkk, 1980. PEDOMAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM (untuk perguruan      tinggi). Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nasir, Mochamad, 1993. PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM. Fakultas Biologio      UGM. Yogyakarta

Shofyan.2011. Cara Menggunakan Mikroskop. http://upile.blogspot.com/2011/11/tata-cara-m enggunakan-mikroskop-yang.html. (di akses 13 oktober 2012)

TIM DOSEN PEMBINA, 2012. PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Fakultas        Biologi UNEJ, Jember.

1 komentar: