:D

Rabu, 19 Juni 2013

Laporan Praktikum Bentuk dan Struktur Sel



1.      Judul : Bentuk dan Struktur Sel
2.      Tujuan:
·         Menjelaskan struksel sel hewan dan sel tumbuhan
·         Menggambarkan bermacam-macam bentuk sel
3.      Dasar Teori :
     Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Tedapat beberapa teori yang mengemukakan mengenai sel. Menurut Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula). Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi). Seorang ilmuan dari Perancis Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode” namun mengalami perubahan yaitu, Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma. Matthias Schleiden seorang ahli botani dan Theodore Schwann seorang ahli zoologi pada tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . Konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup. Berbeda halnya dengan Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus). Seorang ahli anatomi Max Shultze (1825-1874) menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Pada tahun 1858, Rudolf Virchow menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla) ( Putu, 2009)
Berdasarkan organisasi internalnya sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik, namun sel prokariotik memiliki banyak ribosom. Pada sel eukariotik mempunyai inti sel yang dibatasi oleh membran inti yang dinamakan nukleus. Organel-organel pada sel eukariotik dibatasi oleh membran, yang mana membran sel nya tersusun atas fosfolipid. Kromosomnya tersusun secara linear. Berbeda dengan sel prokariotik yang tidak memiliki inti yang jelas karena tidak memiliki membran inti. Organel-organelnya juga tidak dibatasi oleh membran. Membran plasmanya tersusun atas senyawa peptidoglikan. Krosomosomya tersusun secara sirkuler. ( Soediarto, 1991, 17)
Sel mengandung protoplasma, yaitu bahan hidup setengah kental. Protoplasma terdiri atas, sitoplasma atau disebut dengan plasma sel dan nukleoplasma atau plasma inti. Berdasarkan jumlahnya sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu, uniseluler (bersel tunggal) dan multiseluler (bersel banyak). Pada uniseluler (bersel tunggal) segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada makhluk hidup yang bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda yang membentuk suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem. (Yatim, 1987, 26)
Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki berbagai perbedaan, namun masih tetap mempunyai persamaan-persamaan dasar tertentu, mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya. (Tim Dosen Pembina, 2012)
Pada sel hewan tidak memiliki dinding sel, butir plastida dan bentuknya tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaanya tidak kaku. Pada sel hewan jumlah mitokondrianya relatif banyak, vakuolanya relatif kecil namun banyak dan sentriol pada sel hean tampak jelas. Berbeda halnya dengan sel tumbuhan, sel tumbuhan memiliki dinding sel, butir plastida serta bentuknya tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Pada sel hewan jumlah mitokondreanya dan vakuolanya sedikit, namumn pada sel tumbuhan vakuolanya berukuran besar. Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas pada sel tumbuhan. (Putu, 2009)
Secara umum sel terdiri dari tiga komponen utama, diantaranya; membran, sitoplasma dan inti atau nukleus, yang mana memiliki fungsi sebagai berikut;
a.  Membran plasma, tersusun atas lemak- lemak protein atau lipoprotein. Mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan tanda dan menerima rangsangan serta pertahanan. ( Yatim, 2009, 28)
b.  Sitoplasma, cairan setengah kental  yang mengandung bahan kimia organis dan anorganis serta terdapat organel didalamnya. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya atau berlangsungnya metabolisme sel. (Soemarwoto, 1980, 155)
Dalam sitoplasma terdapat organel-organel yaitu retikulum endosplasma, ribosom, aparathus golgi, lisosom, mitokondrea, plastid dan sentriol.
c.  Inti sel merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti. (Alfiansyah, 2010)



Dalam sel terdapat organel-organel yaitu;
  • Lisosom, Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini mengandung enzim lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati, rusak atau sudah tua.
  • Mitokondria, Organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel bertujuan untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas sel.
  • Aparatus Golgi, Oraganel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein, polisakarida maupun lemak.
  • Retikulum Endoplasma (RE), organel yang berperan dalam sintesis produk. Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya terdapat butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE kasar berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi  dalam sintesis lemak dan sterol.
  • Plastida, organel yang mengandung pigmen (warna).
  • Vakuola, organel yang berfungsi  dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
  • Mikrotubulus, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya flagela (untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk pembelahan sel).
  • Mikrofilamen, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
  • Badan Mikro, ada dua macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung enzim katalase) dan Glioksisom (mengandung enzim katalase dan oksidase)
  • Dinding Sel, struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel dan sebagai pelindung sel.
  • Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan. (Farid, 2009)
4.      Alat dan Bahan :
4.1  Alat :
a.       Mikroskop
b.      Gelas obyek dan Gelas penutup
c.       Pipet tetes
d.      Beaker glass
e.       Silet baru
f.       Lap dari kain kaos
g.      Skalpel
h.      Tisu
4.2  Bahan :
a.       Sel epitel rongga mulut
b.      Umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
c.       Serabut buah kapuk randu ( Ceiba petandra )
d.      Helaian daun bayam ( Amaranthus sp. )
e.       Helaian daun rumput teki ( Cyperus rotundus )
f.       Penampang melintang batang ( Zea mays )
g.      Air
h.      Alkohol 70 %
i.        Larutan Methilen Blue
j.        Kerstas hisap
5.      Cara kerja :




























6.      Hasil pengamatan :
·         Hasil pengamatan epitel rongga mulut :


Keterangan :
1.      Membran sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel atau Nukleus

·         Hasil pengamatan sel umbi lapis bawang merah :


Keterangan :
1.      Membran sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel atau Nukleus

·         Hasil pengamatan sel serabut kapuk randu :


Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Gelembung udara
3.      Ruang sel




·         Hasil pengamatan sel epidermis daun bayam


Keterangan :
1.      Ruang sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel atau Nukleus

·         Hasil pengamatan sel epidermis daun rumput


Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Sel berbentuk kubus
4.      Sel berbentuk panjang


·         Hasil pengamatan penampang melintang batang awetan :


Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Jaringan epidermis
3.      Jaringan berkas pengangkut
a.       Xylem
b.      Floem
4.      Jaringan korteks
5.      Ruang sel


7.      Pembahasan :
        Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya.
Dalam praktikum acara kedua ini kami mengamati bentuk dan struktur sel. Berbagai macam bentuk sel kami jumpai. Kami mengamati beberapa bahan antara lain, sel epitel rongga mulut, umbi lapis bawang merah ( Allium cepa), helaian daun bayam (Amaranthus sp), helaian daun rumput teki (Cyperus rotundus), serabut buah kapuk randu Ceiba petandra), dan penampang melintang batang awetan ( Zea mays )
·         Umbi lapis bawang merah
Pada saat kami mengamati umbi lapis pada bawang merah ( Allium cepa ) dengan perbesaran 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya yang tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan polisakaridapektat, yang mana ketiga komponen tersebut merupakan polisakarida. Dinding akan tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah menjadi tumbuhan dewasa.
·         Sel epitel rongga mulut
Saat mengamati sel epitel rongga mulut dengan perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya 4 x 100 atau 400 kali perbesaran, terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel, karena dalam dinding sel terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku, apabila dinding sel terdapat pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak bisa bergerak secara aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
·         Serabut buah kapuk randu (Ceiba petandra)
Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati serabut kapuk randu dengan perbesaran 4 x 6 atau 24 kali perbesaran yang mana sel nya berbentuk panjang. Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat gelembung udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan gelembung udara didalam selnya.
·         Helaian daun bayam (Amaranthus sp)
Pada helaian daun bayam kami mengamati dengan perbesaran 4 x 10 atau 40 kali perbesaran. Dalam daun bayam terdapat inti sel yang berada ditengah, sitoplasma, ruang antar sel, dan dinding sel. Bentuk sel pada daun bayam yaitu tidak beraturan. Pada sel ini terlihat bahwa terdapat ruang antar sel yang berungsi sebagai tempat pertukaran gas.
·         Helaian daun rumput teki (Cyperus rotundus)
Pada pengamatan berikutnya, kami mengamati helaian rumput teki dengan perbesaran 4 x 100 atau 400 kali perbesaran, yang mana dalam sel nya terdapat dinding sel, ruang sel dan stomata. Dalam rumput teki juga terdapat sel yang berbentuk kubus dan berbentuk panjang. Bentuk ini terkait dengan fungsinya
·         Penampang melintang batang ( awetan)
Pada pengamatan ini, kami mengamati dengan perbesaran 10 x 10 atau 100 kali perbesaran. Kami melihat bahwa terdapat dinding sel, ruang sel, jaringan epidermis berupa jaringan pelindung atau jaringan penutup yang mana berfungsi untuk melindungi permukaan sehingga tidak dapat ditembus air dari luar, jaringan berkas pengangkut berupa xylem dan floem yang mana berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, jaringan korteks, jaringan penguat berupa kolenkima dan sklerenkima yang berfungsi sebagai penguat atau penyokong.
8.      Kesimpulan dan Saran :
a.       Kesimpulan
                      i.                 Sel merupakan unit terkecil dari bagian tubuh makhluk hidup  yang mampu melaksanakan suatu fungsi.
             ii.                      Bentuk, ukuran serta struktur sel berbeda antara sel yang dsatu den gan sel yang lainnya. Ada yang berbentuk kubus dan panjang pada daun rumput teki, heksagonal pada bawang merah, berbentuk pipih pada daun bayam, dan pada kapuk randu berbentuk panjang.
                  iii.                 Pada pengamatan dapat disimpulkan bahwa masing-masing sel mempunyai organel yang berbeda namun ada juga persamaannya. Pada sel epitel rongga mulut terdapat inti sel, sitoplasma dan membran sel. Pada umbi lapis bawang merah, terdapat inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Pada kapuk randu, terdapat ruang antar sel, dinding sel, dan gelembung udara. Pada rumput teki terdapat dinding sel, ruang antar sel, dan beberapa bentuk sel yaitu bentuk kubus dan panjang, sedangkan pada penampang melintang batang terdapat jaringan penguat, jaringan korteks, jaringan berkas pengangkut, jaringan epidermis, dinding sel, serta ruang sel. Jadi dapat disimpulkan bahwa antar sel yang satu dengan sel yang lainnya memiliki penyusun organel yang berbeda. Pad sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel karena apabila memiliki ia tidak akan bisa bergerak secara aktif karena tersusun atas polisakarida.
                  iv.            Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
                  v.              Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.
                  vi.            Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
                vii.            Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya
              viii.            Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel dan paada sel hewan tidak mempunyai dinding sel tetapi sel hewan meiliki membran sel.
                  ix.            Yang termasuk sel tumbuhan adalah umbi lapis bawang merah, serabut buah kapuk randu, helaian daun bayam, helaian daun rumput teki, penampang melintang batang awetan  dan yang termasuk sel hewan adalah sel epitel rongga mulut.
b.      Saran
                                  i.  Pada saat mengamati dimulai dari perbesaran lemah terlebih dahulu lalu perbesaran kuat.
                                   ii.   Ketelitian dan kesabaran perlu ada pada saat mengamati sel beserta bagian-bagian yang berada didalamnya
.

DAFTAR PUSTAKA
Alfiansyah, 2010, BENTUK DAN STRUKTUR SEL. www.sentra-           edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-sel.html#.UISRNWeMiA      (di akses 19 oktober)

Ftkhomi, 2009, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL. http://wordbiology.wordpress.com/20             09/08/27/struktur-dan-fungsi-sel-2/ (di akses 19 oktober)

Putu, 2009, STRUKTUR DAN FUNGSI SEL.        http://kamuspengetahuan.blogspot.com             /2009/04/biologi-sel-struktur-dan-fungsi-sel.html (diakses 19oktober)
Soediarto, Ahmad., dkk, 1991. ANATOMI TUMBUHAN. Yongyakarta: Gadjah Mada   University Press
Soemarwoto, Idjah, dkk 1980. BIOLOGI UMUM II. Jakarta: PT Gramedia.
TIM DOSEN PEMBINA, 2012. PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Fakultas        Biologi UNEJ, Jember.
Yatim, Wildan, 1987. PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I. Bandung: Tarsito          Bandung.